Wacana biasa..

Minggu, 01 Agustus 2010

Tema-tema facebook

Kalau Jkt tidak mau lumpuh karena kemacetan 2015, segera bangun infrastruktur Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku, Papua dan pulau lainnya....dan redistribusi aktivitas ekonomi ke luar Jakarta.....

Memaafkannya mungkin bisa..tapi melupakannya
yang tak mungkin.....sehingga janganlah saling menyakiti...cinta kasih dan kasih sayang sesama akan lebih baik dari saling membunuh....saatnya nanti akan tiba juga masa kematian itu.....


Membangun Negeri ala Resmiati Aldian Resmiati
Bagikan
12 Juli 2010 jam 0:51 | Sunting Catatan | Hapus
08/07/2010 07:33
Liputan6.com,

Pasaman: Gedung Sekolah Dasar Negeri 11 Lubuk Gadang, Desa Tombang, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, berbeda jauh dari sebelumnya. Kini sekolah itu berdiri megah di tepi jalan raya yang mulus dan lebar. Kondisinya tidak seperti saat Resmiati, warga Desa Tombang, merintis pendirian sekolah tersebut, tujuh tahun silam.

Perjuangan Resmiati membangun sekolah berawal ketika dia baru menyelesaikan pendidikan di SMK Lubuksikaping pada 1998. Dia ingin sekali menjadi guru dan berbagi kepada masyarakat sekitar. Namun, itu tidak mudah untuk dilakukan. Baru pada 2003, Resmiati nekat mendirikan sekolah karena warga desanya harus menempuh perjalanan selama dua hari satu malam hanya untuk bisa bersekolah di Rao Selatan--sekolah terdekat yang berada di ibukota kecamatan.

Mulanya, Resmiati hanya membangun sebuah ruang kelas. Alasnya tanah dan dindingnya terbuat dari bambu. Ruang itu mampu menampung 50 siswa, dari kelas satu hingga enam. Untuk menyiasatinya, Resmiati terpaksa membagi waktu belajar. Siswa kelas satu dan dua belajar antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Sedangkan siang sampai petang diisi siswa kelas tiga hingga enam. Dalam sepekan, enam hari Resmiati hadir mengajar semua pelajaran seorang diri.

Dua tahun Resmiati mengajar di sekolah itu tanpa dibayar sepeser pun. Baru setelah itu pemerintah daerah setempat membangun gedung sekolah permanen yang digunakan sekarang. Uniknya, setelah gedung sekolah berdiri secara permanen, Resmiati malah mengundurkan diri. Ibu dua anak ini meninggalkan dunia pendidikan, tanpa pernah menuntut diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau guru honorer--seperti yang dilakukan guru lain.

Selepas dari sekolah, Resmiati mencoba hal lain. Namun, dia tetap bertekad membangun desanya. Dia kemudian mendirikan kelompok tani untuk meningkatkan hasil perkebunan warga di Tombang. Selain itu, dia juga aktif dalam kelompok pengajian. Di sana, Resmiati mengajak ibu-ibu belajar mengelola keuangan dengan aktivitas simpan pinjam. Saat ini, uang yang berhasil diputar Resmiati dan ibu-ibu di sana sudah mencapai Rp 81 juta. Atas jerih payahnya, Resmi dinobatkan sebagai pemenang ketiga Pemuda Pelopor Indonesia pada 2004.(ULF)


Alhamdulillah, setelah melalui perjalanan panjang, menelusuri Pulau Sulawesi akhirnya kembali ke kota sejuk Malang,,,merenung dulu biar tidak malang.....siang itu aku mendarat dengan selamat di Bandara Tampa Padang Mamuju..Alhamdulillah

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 05.29 0 komentar