Kamis, 08 Januari 2009
Modal Sosial (Social Capital) dan Pembangunan
Yulhendri – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Sama halnya dengan kekayaan fisik dan kekayaan dalam bentuk modal manusia, modal sosial juga merupakan sejumlah assets yang bisa menghasilkan benefit ekonomi bagi pribadi, rumah tangga, bisnis dan negara. Jika itu sebuah kekayaan, maka secara normal diperlukan waktu, proses dan investasi untuk meningkatkan jumlah akumulasinya. Namun kekayaan sosial prinsipnya beda dengan modal fisik, jika modal fisik setiap dipakai atau semakin lama penggunaannya maka nilai ekonominya akan semakin menurun. Umpanya ketika individu memiliki mobil, ketika mobil tersebut dipakai maka besi-besinya akan menjadi aus, atau semakin lama umur mesinnya maka mesinnya akan menjadi berkarat sehingga kemampuannya akan menurun dan biaya pemeliharaannya akan meningkat. Namun tidak sama halnya dengan modal sosial, justru ketika semakin dipakai dan semakin dijaga dengan baik nilai justru akan meningkat.
Setiap orang memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan modal sosial , biasanya seseorang akan mendapatkan modal sosial dengan upaya berkenalan dengan teman sejawat, teman sekelas, teman sekampung, teman sesuku, teman sikamar kost, teman sekorps, teman se alumni, teman sepermainan, teman sebangsa, teman se sama sesuatu, teman seaqidah dan hubungan-hubungan lainnya.