Pemimpin

Selasa, 10 Februari 2009

Menjelang tanggal 9 April 2009, masyarakat Indonesia akan melaksanakan suatu proses yang amat penting, yakni perubahan kepemimpinan daerah dan nasional. Proses perubahan itu dikenal dengan acara pemilihan umum (PEMILU). Pemilu 2009, akan menghasilkan legislator yang duduk di DPRD Kabupaten, Provinsi dan DPR-RI dan DPD dan kemudian dilanjutkan dengan perubahan kepemimpinan daerah dan nasional. Bupati/wali kota/gubernur dan presiden, semuanya beserta wakilnya.

Begitu pentinnya proses itu akhirnya Majelis Ulama (MUI) memberikan opini dengan kewajiban bagi umat manusia untuk memilih pemimpin, dengan berbagai rasional, pertimbangan dan rujukan yang kuat tentunya dari Alquran dan hadits.

Semoga pemimpin yang akan kita hasilkan, benar-benar pemimpin yang memiliki niat yang baik untuk membangun negeri ini. bukan hanya sekedar termotivasi oleh sejumlah benefit yang akan diperoleh ketika dekat dengan akses kekuasaan dan sumberdaya.

Tapi, fenomena yang menarik untuk ditelaah, ketika ada sejumlah upah yang akan diperoleh oleh pemimpin sekarang dalam bentuk (gaji, honor, tunjangan dan biaya operasional lainnya) maka tidak segan-segan calon pemimpin kita menginvestasikan dana yang amat besar dalam memperkenalkan dirinya dan institusinya ke masyarakat luas. Dan akhirnya kita melihat motivasi yang terbesar bagi pemimpin bukan lagi membawa bangsa ini sejahtera secara bersama tapi lebih pada usaha pribadi untuk mendapatkan sumberdaya demi kesenangan duniawi..harta, kekuasaan sebagai usaha untuk memuaskan hawa nafsu...

Mari kita berusaha untuk menyenangkan hati nurani dan iman kita...bukan hawa nafsu....

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 19.28  

0 komentar:

Posting Komentar