Demokrasi dan Kesejahteraan

Selasa, 03 Maret 2009

Ada orang berkeyakinan demokrasi bisa meningkatkan kesejahteraan, benar..? kesejahteraan siapa..?, kalau kesejahteraan bersama Wallahualam....... Sesungguhnya sistem demokrasi dijalankan dengan maksud pemimpin yang dipilih memiliki sensitivitas pada rakyat yang dipimpin. Namun jika para caleg mengivestasikan uangnya amat banyak untuk media kompanye, iuran partai, cara masuk, dan berbagai tetek bengek kompanye, maka diperkirakan sensitivitas itu akan memudar dan akan terjadi. pola neoliberalisme..manusia satu serigala bagi manusia lainnya.

Pada saat kompanye caleg dipakuak, alias di jarah oleh rakyat dan sebaliknya akan terjadi setelah terpilih legislator akan menjarah rakyat..ini lah proses demokrasi yang sedang berlangsung di negeri ini. Kapan ini berakhir? entahlah hanya Tuhan lah yang maha tahu dan maha kuasa, kecuali ada satria panigit, guru bangsa atau dewa padi yang bisa merubah itu. Sekarang sedang berlangsung kontrak bisnis antara orang yang berjuang dengan orang yang pemberi dana. Maka demokrasi kita adalah bagaimana orang yang sedang berjuang mendapatkan kursi mengabdi kepada pemberi dana.

Benarkah kemudian demokrasi meningkatkan kesejahteraan, entahlah, ketika kita tanya ke Ponary barangkali dia bisa menjawab dengan batu-nya....Diperkirakan Indonesia ini akan memasuki masa, siklus kehidupan seperti yang telah terjadi dalam proses kerajaan nusantara dulu, sriwijaya jaya, kemudian dihancurkan dan digantikan oleh kerajaan lain seperti Majapahit, dan kemudian digantikan oleh VOC selama 350 tahun dan sekarang Indonesia. Tatkala para pemimpin sedang menghianati rakyatnya maka disisi lain sedang berlangsung penambahan kekuatan tertentu untuk menggantikan Indonesia sekarang yang sedang terlena...Daerah mana...mudah-mudahan pemimpin sekarang cepat menyadari ini..Untung saja kita adalah negara kaya jadi selama ratusan tahun ini kekayaan kita sudah dikeruk oleh elit kekuasaan tapi masih menyediakan sumberdaya yang masih kaya...

Kekayaan yang masih tinggal nantinya akan dilanjutkan oleh suatu masa, periode, sistem dan pola pikir dan generasi yang kita tidak mengetahui bagaimana akhirnya. Namun bagi daerah yang sudah berkeinginan untuk menjadi mandiri barangkalai proses keterlenaan bersama ditingkat elit ini, akan memudahkan niat itu, mudah-mudahan saja para pemimpin dan para elit ini bisa menyadari dan kita tetap menjadi bangsa yang besar dan kaya raya. amin....

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 00.09  

0 komentar:

Posting Komentar